Teori tektonik lempeng
adalah suatu teori yang menjelaskan mengenai sifat-sifat bumi yang
mobil/dinamis yang disebabkan oleh gaya endogen yang berasal dari dalam bumi.
Dalam teori tektonik lempeng dinyatakan bahwa pada dasarnya kerak-bumi
(litosfir) terbagi dalam 13 lempeng besar dan kecil. Adapun lempeng-lempeng tersebut
terlihat pada gambar 2.1 sebagai berikut:
1) Lempeng Pasific (Pasific
plate),
2) Lempeng Euroasia (Eurasian
plate),
3) Lempeng India-Australia
(Indian-Australian plate),
4) Lempeng Afrika (African
plate),
5) Lempeng Amerika Utara (North
American plate),
6) Lempeng Amerika Selatan (South
American plate),
7) Lempeng Antartika (Antartic plate)
serta beberapa lempeng kecil
seperti :
1) Lempeng Nasca (Nasca plate),
2) Lempeng Arab (Arabian plate),
dan
3) Lempeng Karibia (Caribian
plate).
4) Lempeng Philippines
(Phillippines plate)
5) Lempeng Scotia (Scotia plate)
6) Lempeng Cocos (Cocos plate)
2.1.1 Batas Lempeng
Gambar 2.1 Lempeng-lempeng utama
litosfir
Batas-batas dari ke 13 lempeng tersebut
diatas dapat dibedakan berdasarkan interaksi antara lempengnya sebagai berikut (gambar
2.2):
a) Batas
Konvergen
Batas konvergen adalah batas antar
lempeng yang saling bertumbukan. Batas lempeng konvergen dapat berupa batas
Subduksi (Subduction) atau Obduksi (Obduction). Batas subduksi adalah batas
lempeng yang berupa tumbukan lempeng dimana salah satu lempeng menyusup ke
dalam perut bumi dan lempeng lainnya terangkat ke permukaan. Obduksi
(Obduction) adalah batas lempeng yang merupakan hasil tumbukan lempeng benua
dengan lempeng benua yang membentuk suatu rangkaian pegunungan. Contoh batas
lempeng tipe obduksi adalah pegunungan Himalaya yang merupakan hasil tumbukan
lempeng benua India dengan lempeng benua Eurasia.
b) Batas
Divergen
Batas divergen adalah batas antar
lempeng yang saling menjauh satu dan lainnya. Pemisahan ini disebabkan karena
adanya gaya tarik (tensional force) yang mengakibatkan naiknya magma
kepermukaan dan membentuk material baru berupa lava yang kemudian berdampak
pada lempeng yang saling menjauh. Contoh yang paling terkenal dari batas
lempeng jenis divergen adalah Punggung Tengah Samudra (Mid Oceanic Ridges) yang
berada di dasar samudra Atlantik, disamping itu contoh lainnya adalah rifting
yang terjadi antara benua Afrika dengan Jazirah Arab yang membentuk laut merah.
c) Batas
Transform
Batas transform adalah
batas antar lempeng yang saling berpapasan dan saling bergeser satu dan lainnya
menghasilkan suatu sesar mendatar jenis Strike Slip Fault. Contoh batas lempeng
jenis transforms adalah patahan San Andreas di Amerika Serikat yang merupakan
pergeseran lempeng samudra Pasifik dengan lempeng benua Amerika Utara.
Berdasarkan teori
tektonik lempeng, lempeng-lempeng yang ada saling bergerak dan berinteraksi
satu dengan lainnya. Pergerakan lempeng lempeng tersebut juga secara tidak
langsung dipengaruhi oleh rotasi bumi pada sumbunya. Sebagaimana diketahui
bahwa kecepatan rotasi yang terjadi bola bumi akan akan semakin cepat ke arah
ekuator.
2.1.2 Tatanan
Tektonik (Tectonic Setting)
Tatanan
tektonik yang ada di suatu wilayah sangat dipengaruhi oleh posisi tektonik yang
bekerja di wilayah tersebut. Sebagaimana sudah dijelaskan pada sub bab
sebelumnya, interaksi antar lempeng yang terjadi pada batas-batas lempeng
konvergen, divergen dan transform akan menghasilkan tatanan tektonik tertentu
(gambar 2.3).
Gambar 2.3 Tatanan
tektonik pada batas lempeng divergen, batas lempeng konvergen, dan batas
lempeng transform
a) Tatanan
tektonik yang terjadi pada batas lempeng konvergen,
dimana lempeng samudra dan lempeng samudra saling bertemu akan menghasilkan
suatu rangkaian busur gunungapi (volcanic arc) yang arahnya sejajar / simetri
dengan arah palung (trench). Cekungan Busur Belakang (Back Arc Basin)
berkembang di bagian belakang busur gunungapi (gambar 2.4). Contoh kasus dari
model ini adalah rangkaian gunungapi di kepulauan Philipina yang merupakan
hasil tumbukan lempeng laut Philipina dengan lempeng samudra Pasifik.
b)
Pada batas lempeng
konvergen, dimana terjadi tumbukan antara lempeng samudra dan lempeng benua
(gambar 2.5), maka tatanan tektoniknya dicirikan oleh Palung (Trench), Prisma
Akresi (Accretion Prism), Cekungan Busur Muka (Forearc Basin), Busur Kepulauan
Gunungapi (Volcanic Island Arc), dan Cekungan Busur Belakang (Backarc Basin).
Gambar 2.4 Komponen
komponen pada zona subduksi (lempeng samudra dan lempeng benua
Contoh klasik dari
batas lempeng konvergen, dimana terjadi tumbukan antara lempeng samudra dan
lempeng benua adalah kepulauan Indonesia, khususnya jalur pulau-pulau: Sumatra,
Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan berakhir di kepulauan
Banda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar