GEOTHERMAL : GREEN AND RENEWABLE ENERGY FOR FUTURE (PLEASE SUPPORT)
ads ads ads ads

Minggu, 16 November 2014

Teori Tektonik Lempeng

Teori tektonik lempeng adalah suatu teori yang menjelaskan mengenai sifat-sifat bumi yang mobil/dinamis yang disebabkan oleh gaya endogen yang berasal dari dalam bumi. Dalam teori tektonik lempeng dinyatakan bahwa pada dasarnya kerak-bumi (litosfir) terbagi dalam 13 lempeng besar dan kecil. Adapun lempeng-lempeng tersebut terlihat pada gambar 2.1 sebagai berikut:
1) Lempeng Pasific (Pasific plate),
2) Lempeng Euroasia (Eurasian plate),
3) Lempeng India-Australia (Indian-Australian plate),
4) Lempeng Afrika (African plate),
5) Lempeng Amerika Utara (North American plate),
6) Lempeng Amerika Selatan (South American plate),
7) Lempeng Antartika (Antartic plate)

serta beberapa lempeng kecil seperti :
1) Lempeng Nasca (Nasca plate),
2) Lempeng Arab (Arabian plate), dan
3) Lempeng Karibia (Caribian plate).
4) Lempeng Philippines (Phillippines plate)
5) Lempeng Scotia (Scotia plate)
6) Lempeng Cocos (Cocos plate)
2.1.1    Batas Lempeng

Gambar 2.1 Lempeng-lempeng utama litosfir
Batas-batas dari ke 13 lempeng tersebut diatas dapat dibedakan berdasarkan interaksi antara lempengnya sebagai berikut (gambar 2.2):
a)       Batas Konvergen
Batas konvergen adalah batas antar lempeng yang saling bertumbukan. Batas lempeng konvergen dapat berupa batas Subduksi (Subduction) atau Obduksi (Obduction). Batas subduksi adalah batas lempeng yang berupa tumbukan lempeng dimana salah satu lempeng menyusup ke dalam perut bumi dan lempeng lainnya terangkat ke permukaan. Obduksi (Obduction) adalah batas lempeng yang merupakan hasil tumbukan lempeng benua dengan lempeng benua yang membentuk suatu rangkaian pegunungan. Contoh batas lempeng tipe obduksi adalah pegunungan Himalaya yang merupakan hasil tumbukan lempeng benua India dengan lempeng benua Eurasia.


 Gambar 2.2 Batas-batas lempeng : Konvergen (atas), Divergen (tengah) dan Transforms (bawah).
b)       Batas Divergen
Batas divergen adalah batas antar lempeng yang saling menjauh satu dan lainnya. Pemisahan ini disebabkan karena adanya gaya tarik (tensional force) yang mengakibatkan naiknya magma kepermukaan dan membentuk material baru berupa lava yang kemudian berdampak pada lempeng yang saling menjauh. Contoh yang paling terkenal dari batas lempeng jenis divergen adalah Punggung Tengah Samudra (Mid Oceanic Ridges) yang berada di dasar samudra Atlantik, disamping itu contoh lainnya adalah rifting yang terjadi antara benua Afrika dengan Jazirah Arab yang membentuk laut merah.
c)         Batas Transform
Batas transform adalah batas antar lempeng yang saling berpapasan dan saling bergeser satu dan lainnya menghasilkan suatu sesar mendatar jenis Strike Slip Fault. Contoh batas lempeng jenis transforms adalah patahan San Andreas di Amerika Serikat yang merupakan pergeseran lempeng samudra Pasifik dengan lempeng benua Amerika Utara.
Berdasarkan teori tektonik lempeng, lempeng-lempeng yang ada saling bergerak dan berinteraksi satu dengan lainnya. Pergerakan lempeng lempeng tersebut juga secara tidak langsung dipengaruhi oleh rotasi bumi pada sumbunya. Sebagaimana diketahui bahwa kecepatan rotasi yang terjadi bola bumi akan akan semakin cepat ke arah ekuator.
2.1.2    Tatanan Tektonik (Tectonic Setting)
Tatanan tektonik yang ada di suatu wilayah sangat dipengaruhi oleh posisi tektonik yang bekerja di wilayah tersebut. Sebagaimana sudah dijelaskan pada sub bab sebelumnya, interaksi antar lempeng yang terjadi pada batas-batas lempeng konvergen, divergen dan transform akan menghasilkan tatanan tektonik tertentu (gambar 2.3).

Gambar 2.3 Tatanan tektonik pada batas lempeng divergen, batas lempeng konvergen, dan batas lempeng transform
a)      Tatanan tektonik yang terjadi pada batas lempeng konvergen, dimana lempeng samudra dan lempeng samudra saling bertemu akan menghasilkan suatu rangkaian busur gunungapi (volcanic arc) yang arahnya sejajar / simetri dengan arah palung (trench). Cekungan Busur Belakang (Back Arc Basin) berkembang di bagian belakang busur gunungapi (gambar 2.4). Contoh kasus dari model ini adalah rangkaian gunungapi di kepulauan Philipina yang merupakan hasil tumbukan lempeng laut Philipina dengan lempeng samudra Pasifik.
b)      Pada batas lempeng konvergen, dimana terjadi tumbukan antara lempeng samudra dan lempeng benua (gambar 2.5), maka tatanan tektoniknya dicirikan oleh Palung (Trench), Prisma Akresi (Accretion Prism), Cekungan Busur Muka (Forearc Basin), Busur Kepulauan Gunungapi (Volcanic Island Arc), dan Cekungan Busur Belakang (Backarc Basin).
Gambar 2.4 Komponen komponen pada zona subduksi (lempeng samudra dan lempeng benua

Contoh klasik dari batas lempeng konvergen, dimana terjadi tumbukan antara lempeng samudra dan lempeng benua adalah kepulauan Indonesia, khususnya jalur pulau-pulau: Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan berakhir di kepulauan Banda. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar