Air
hujan (rain water) itu bisa turun dari awan disebabkan oleh pengaruh gravitasi
bumi. Ketika tiba di permukaan bumi air hujan akan merembes ke dalam tanah
melalui saluran pori-pori atau rongga-rongga diantara butir-butir batuan.
Bila
jumlah air hujan yang turun cukup deras, maka air tersebut akan mengisi
rongga-rongga antar butiran sampai penuh atau jenuh. Air hujan yang sudah masuk
ke tanah disebut air tanah. Kalau sudah tidak tertampung lagi, maka air hujan
yang masih dipermukaan akan mengalir ke tempat yang lebih rendah. Ini disebut
air permukaan. Perlu diketahui disini bahwa daya serap (atau lebih dikenal
dengan istilah permeabilitas) masing-masing batuan atau lapisan batuan
bervariasi tergantung jenis batuannya. Di daerah gunung api, dimana terdapat
potensi panas bumi, seringkali ditemukan struktur sesar (fault) dan kaldera
(caldera) sebagai akibat dari letusan gunung maupun aktifitas tektonik lainnya.
Keberadaan struktur tersebut tidak sekedar membuka pori-pori atau rongga-rongga
antar butiran menjadi lebih terbuka, bahkan lebih dari itu mereka menciptakan
zona rekahan (fracture zone) yang cukup lebar dan memanjang secara vertikal
atau hampir vertikal dimana air tanah dengan leluasa menerobos turun ke tempat
yang lebih dalam lagi sampai akhirnya dia berjumpa dengan batuan panas (hot
rock). Air tersebut tidak lagi turun ke bawah, sekarang dia mencari jalan dalam
arah horizontal ke lapisan batuan yang masih bisa diisi oleh air. Seiring dengan
berjalannya waktu, air tersebut terus terakumulasi dan terpanaskan oleh batuan
panas (hot rock). Akibatnya temperatur air meningkat, volume bertambah dan
tekanan menjadi naik. Sebagiannya masih tetap berwujud air panas, namun
sebagian lainnya telah berubah menjadi uap panas. Tekanan yang terus meningkat,
membuat fluida panas tersebut menekan batuan panas yang melingkupinya seraya
mencari jalan terobosan untuk melepaskan tekanan tinggi. Kalau fluida tersebut
menemukan celah yang bisa mengantarnya menuju permukaan bumi, maka akan
dijumpai sejumlah manifestasi sebagaimana yang diterangkan pada halaman
sebelumnya. Namun bila celah itu tidak tersedia, maka fluida panas itu akan
tetap terperangkap disana selamanya. Lokasi tempat fluida panas tersebut
dinamakan reservoir panas bumi (geothermal reservoir). Sementara lapisan batuan
dibagian atasnya dinamakan cap rock yang bersifat impermeabel atau teramat
sulit ditembus oleh fluida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar